Oleh: Nita Sari[1]
Indonesia adala Negara besar, sebagai generasi muda, tak pantas kiranya bila kita melupakan sejarah bangsa ini.
Karena Negara yang besar adalah Negara yang tahu
sejarah bangsanya. Oleh karena itu, kita perlu menggali kembali
historikal sejarah Negara ini yang mulai terkubur. Dalam kesempatan kali ini,
penulis akan mengulas sosok
perempuan inspiratif yang
memberi warna dalam perjalanan sejarah
republik.
Perempuan, sebagaimana dikemukakan oleh Soeharto;
presiden ke-2
Indonesia, pada perayaan hari ibu ke–67 tahun 1995 di
Mojokerto. “Sejarah mencatat bahwa kaum wanita Indonesia memainkan peranan
penting dalam perjuangan bangsa kita. Peranan itu dimulai sejak perlawanan
terhadap penjajahan ratusan tahun yang lalu, dalam kancah revolusi dan perang
Kemerdekaan sampai zaman pemabangunan lahir batin ini. “
Dalam perjalanan bangsa ini kita hanya
mengetahui dan mengingat beberapa tokoh perempuan seperti R.A Kartini sebagai pejuang kemerdekaan. khususnya dalam bidang
emansipasi wanita. Tanpa mengesampingkan perjuangan serta mengecilkan R.A.
Kartini, kita perlu juga tahu tentang tokoh–tokoh perempuan yang memiliki idealisme dalam mempertahankan prinsip yang
dimilikinya. Perempuan yang memiliki jiwa heroik dan dapat kita ambil suri tauladannya. Seperti Rohana; adalah seorang perempuan
yang mempunyai komitmen kuat pada pendidikan terutama untuk kaum perempuan.
Rohana memiliki pandangan
bahwa diskriminasi dan tindakan semena-semena
terhadap perempuan harus dilawan. Dengan semangat, kecerdasan, dan keberanian, Rohana melawan ketidakadilan untuk perubahan nasib kaum perempuan. Tidak hanya itu, Rohana juga membuka peluang
wirausha di sekolah yang didirikannya dengan nama sekolah kerajinan Amal Setia pada tahun 1911.
Pada tahun 1916 membuka sekolah Rohan School.
Dia juga dikenal sebagai jurnalis perempuan di Indonesia. Kemudian, ada lagi sosok
inspiratif bernama Malahayati, ia adalah pejuang perempuan yang berasal dari kesultanan Aceh. Nama aslinya adalah Keumalahayati.
Pada tahun 1585-1604, Malahayati memegang jabatan Kepala Barisan Pengawal
Istana Panglima Rahasia dan Panglima Protokol Pemerintah dari Sultan Saidil
Mukammil Alauddin Riayat Syah IV. Malahayati merupakan perempuan pertama yang
menjadi panglima perempuan pertama. Dia mempimpin 2000 orang pasukan yakni
pasukan Inong Balee (janda –janda pahlawan yang tewas). Pada tanggal 11 September 1599
dia berhasil membunuh Cornelius de Houtman dalam pertempuran satu lawan satu di geladak kapal. Cornelius de
Houtman adalah seorang penjelajah yang menemukan jalur pelayaran Eropa ke
Indonesia dan memulai perdagangan rempah–rempah bagi Belanda. Keberaniannya melawan Cornelius de Houtman
dengan satu lawan satu sehingga ia kemudian dikenal dengan nama Lakamana Malahayati.
Dalam
hal pendidikan, muncul
seorang tokoh perempuan
dari Sumatra bernama Rohana Kudus, Adik Sultan Sahrir. Ia
mendirikan sekolah Kerajinan
Perempuan tahun 1911. Sekolah
tersebut dirancang untuk
memberikan pengetahuan keagamaan termasuk
baca tulis Arab,
dan juga keterampilan
agar perempuan mandiri secara
ekonomi. Pada tahun
1912, ia menerbitkan
surat kabar perempuan Soenting
Melayu yang artinya
perempuan Melayu. Surat
kabar tersebut memberi kontribusi yang amat berarti dalam sejarah
gerakan perempuan Indonesia dan makin
memperkuat laju perkembangan
wacana kemajuan perempuan. Rohana
tidak menawarkan emansipasi persamaan hak dengan laki–laki namun lebih kepada
pengukuhan fungsi alamiah perempuan secara kodratnya. Untuk menjalankan fungsi dengan koderatnya perempuan perlu
ilmu pengatahuan dan keterampilan, itulah pendidikan bagi perempuan perlu
diberikan. Rohan berhasil mengubah paradigma dan pandangan masyarakat kota
Gadang bahwa perempuan tidak perlu menandingi laki –laki.
Sebelum
muncul Malahayati, Sosok yang ditakuti tentara Portugis, mereka menyebutnya “Rainha
da Japara, senhora poderosa e rica”, yang berarti Ratu Jepara, seorang
wanita yang kaya dan berkuasa. Dia adalah Ratu Kalinyamat dari Jepara yang
bersekutu dengan Kesultanan Aceh menggempur Portugis di Selat Malaka.
Sebenarnya banyak perempuan
pejuang di bumi Indonesia yang memiliki peran penting dalam mempertahankan
tanah leluluhurnya. Sejarah pun telah mencatat nama-nama agung
perempuan yang pernah dilahirkan di dunia ini. Hampir setiap negara memiliki
perempuan-perempuan agung yang mampu menjadi pionir perubahan bagi
masyarakatnya, tidak terkecuali negara Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimaksih telah sudi berkomentar...