Oleh: Libasut Taqwa
Terus terang, saya tidak terlalu ambil pusing
atas maraknya penyebaran dakwah akhir-akhir ini di berbagai wilayah Indonesia.
Toh usaha-usaha itu merupakan bagian langsung dari ikhtiar manusia meneruskan risalah
kenabian agar diterima siapa pun,
kapan pun, dan di mana pun.
Saya juga tak cukup kecewa apabila melihat misalnya dakwah mulai berubah
orientasinya kepada hal-hal tidak wajar. Salah ini, salah itu. Tidak begini,
tidak begitu. Bid’ah ini, bid’ah itu. Kafir ini, kafir itu. Jenggot
benar, tidak jenggot tidak benar, dan
lain sebagainya (semoga Anda sekalian paham aliran mana yang suka bicara hal khilafiyah
seperti soal hidup-mati). Itu
semua tidak lain saya anggap sebagai bagian dari variasi manusia dalam menyebarkan
pengalaman dan ekspresi keagamaan masing-masing.